Aku ingin
Detik telah bersabda
aku sudah cukup berfikir positive
dan melupakan masa lalu
tapi kini, aku kecewa
semua terlihat terpaksa indah
tangis telah menjadi saksi
kekecewaan-ku, kekhawatiran-ku, penderitaan-ku, dan ego-ku
semua meledak, hanya dapat ku reda, dan kutelan pahitnya sendiri
aku ingin menjerit.
aku ingin menangis.
aku ingin bersamanya.
depok, 11 agustus 2004
0 Comments:
Post a Comment
<< Home